3 Pertimbangan Penting Sebelum Memiliki Anak

Ada banyak pertimbangan yang harus dipertimbangkan matang-matang sebelum memutuskan untuk memiliki anak.

Pertimbangan sebelum memiliki anak sebaiknya didiskusikan terlebih dahulu dengan pasangan agar mendapatkan solusi terbaik.

Anak adalah anugrah yang dititipkan Tuhan kepada manusia untuk dijaga dan disayangi dengan sepenuh jiwa.

Oleh karena itu, ia harus dirawat dengan baik dan benar oleh orang tuanya.

Hal ini karena kebutuhan anak sangat banyak dan harus diperhatikan dengan seksama.

Anda harus memenuhi semua kebutuhan tersebut dari A hingga Z dengan upaya terbaik.

Mulai dari kesehatannya, nutrisinya, pendidikannya, dan bagaimana kehidupannya nantinya.

Hal ini praktis membutuhkan banyak tenaga, tenaga, waktu dan biaya yang tidak sedikit.

Oleh karena itu, perlu pertimbangan yang matang untuk dapat memutuskan apakah akan memiliki anak atau tidak.

Mengingat hal ini akan berdampak langsung pada kelangsungan hidup dan masa depan anak.

Jangan sampai anak lahir tanpa perencanaan yang matang sehingga nantinya menjadi sulit baginya.

Oleh karena itu, dibutuhkan kearifan sebagai orang tua mengenai hal ini.

Pertimbangan Sebelum Memiliki Anak

Pixabay

Anda tahu, memiliki anak akan menghabiskan banyak uang.

Ada banyak kebutuhan anak yang hanya bisa dipenuhi jika ada uang.

Sebut saja untuk susu, popok, bedak, sabun, bedong, baju, dan berbagai pernak pernik lainnya.

Semua kebutuhan tersebut harus dipenuhi oleh orang tua yang ingin memiliki anak.

Belum lagi ketika anak sakit dan rewel harus dibawa ke dokter untuk berobat yang tentunya akan mengeluarkan biaya.

Ini semua tidak ada artinya sebelum anak mencapai usia yang lebih tua.

Seiring bertambahnya usia, kebutuhan Anda menjadi semakin banyak.

Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki sumber dana yang cukup sebelum memiliki anak.

Memiliki anak juga bukan hanya soal bisa memberi makan atau tidak.

Tetapi tanggung jawab moral dan mental anak.

Oleh karena itu, orang tua harus memiliki mentalitas orang tua, yang dapat mengasuh dan mengarahkan anak dengan baik.

Orang tua yang mentalnya tidak stabil hanya akan menambah beban anak dan membuatnya sakit hati.

Ini karena orang tua belum siap menjadi orang tua yang sebenarnya.

Ingat, menjadi orang tua bukan hanya soal menjalani 9 bulan 10 hari, tapi tanggung jawab dan komitmen seumur hidup.

Perlu banyak persiapan dan baja mental sebelum memiliki anak.

Jangan punya anak kalau masih buta ilmu parenting.

Pengetahuan tersebut dibutuhkan untuk dapat membesarkan anak dengan baik dan benar sehingga berada pada koridor yang sesuai.

Membesarkan sembarangan bukanlah hal yang baik karena tampaknya terjadi tanpa perencanaan dan persiapan yang matang.

Anda bisa mulai mencarinya melalui para ahli, baik psikolog maupun dokter spesialis anak.

Anda juga bisa menambah wawasan melalui buku-buku parenting yang kini banyak dijual bebas.

Ibarat melakukan perjalanan jauh, diperlukan persiapan dan bekal yang matang.

Tanpa bekal dan pengetahuan yang cukup, Anda bisa dengan mudah terombang-ambing di tengah jalan.

Ini juga terjadi saat merawat dan membesarkan anak.

Anda masih punya banyak waktu untuk menimba ilmu tentang membesarkan anak melalui berbagai sumber.

Dengan cara ini, Anda akan lebih siap dan anak Anda akan berada di tangan yang tepat.

Hal ini juga untuk menghindari banyaknya mitos di masyarakat tentang cara membesarkan anak tanpa sumber dan dasar yang jelas yang membahayakan keselamatan anak nantinya.

Baca juga: