5 Etika Sebelum Mengundurkan Diri dari Jabatan atau Perusahaan

Lihat beberapa etika sebelum mengundurkan diri dari kantor atau perusahaan Anda saat ini.

Resign atau mengundurkan diri merupakan hal yang lumrah dalam dunia kerja.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi orang untuk akhirnya mengundurkan diri dan mencoba mencari pekerjaan lain.

Mulai dari gaji yang tidak sesuai, lingkungan yang kurang baik, atau memang hanya sekedar passion yang tidak dipersoalkan.

Apapun itu, mengundurkan diri adalah hal yang lumrah dan hak siapapun untuk melakukannya.

Namun, ada beberapa etika yang harus Anda lakukan sebelum meninggalkan kantor atau perusahaan.

Sebab, apapun kondisinya, tempat telah memberikan ruang bagi Anda untuk berkembang.

Itu juga tempat yang telah hidup untuk Anda, terlepas dari apakah Anda pantas mendapatkannya atau tidak.

Oleh karena itu, perlu diterapkan etika yang baik saat melakukan pemutusan hubungan kerja.

Ini juga sebagai bentuk penghormatan kepada teman-teman Anda di mana Anda akan pergi saat ini.

Lalu, apa saja etika yang harus dilakukan?

Etika Sebelum Mengundurkan Diri secara penuh

Pixabay

1. Pahami alasan mengundurkan diri dengan jelas

Cari tahu terlebih dahulu masalah apa yang sedang Anda hadapi sehingga Anda akhirnya memutuskan untuk berhenti.

Alasannya harus jujur ​​datang dari lubuk hati Anda.

Memahami alasan yang jelas untuk mengundurkan diri dapat membantu Anda ke langkah selanjutnya.

2. Bicaralah dengan atasan langsung Anda

Jika Anda sudah mengetahui masalahnya dan yakin untuk mengundurkan diri, maka Anda bisa menceritakannya kepada atasan Anda.

Tapi bukan sembarang bos, beritahu dulu atasan langsung Anda yang berada tepat di atas Anda.

Ini sebagai bentuk penghormatan kepadanya, dan nantinya akan diteruskan kepada atasannya lagi.

Bicara terus terang tentang alasan Anda ingin mengundurkan diri.

Namun, jika Anda yakin untuk keluar, maka hindari tawar-menawar yang membuat Anda kehilangan keseimbangan.

Biasanya yang terjadi adalah ditawari kenaikan gaji atau jabatan.

Hal ini wajar sebagai bentuk perusahaan ingin mempertahankan karyawannya.

Maka dari itu, disampaikan dari awal untuk mengetahui alasan yang tepat kenapa ingin resign.

3. Buat surat pengunduran diri resmi

Jika Anda sudah memberi tahu atasan tentang rencana Anda, maka langkah selanjutnya adalah membuat surat pengunduran diri secara resmi.

Surat tersebut ditujukan kepada bagian HRD yang menangani kepegawaian.

Namun penting untuk diingat, jangan mengajukan surat pengunduran diri secara tiba-tiba.

Sebab, di sebagian besar perusahaan biasanya memiliki aturan untuk menunggu selama sebulan sebelum Anda benar-benar keluar.

Waktu ini digunakan oleh perusahaan untuk mencari pengganti Anda.

Selain itu, juga digunakan untuk mentransfer pekerjaan yang Anda lakukan kepada orang lain.

Butuh waktu bagi pasangan Anda untuk mengambil alih pekerjaan Anda untuk sementara.

Anda juga bertanggung jawab untuk mengajarinya sampai dia bisa.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab Anda dalam bekerja hingga detik terakhir.

Kepergian Anda tidak akan menimbulkan kekacauan di kantor hanya karena tiba-tiba.

Nanti namamu akan tetap harum jika tetap bertanggung jawab seperti itu.

Intinya, jangan menyerah begitu saja.

4. Minta surat referensi

Jangan lupa untuk meminta surat pengalaman kerja dari perusahaan yang Anda tinggalkan.

Pasalnya, surat tersebut akan berguna bagi Anda untuk melamar pekerjaan di kemudian hari.

Ini menunjukkan jika Anda benar-benar memiliki pengalaman yang baik di dunia kerja.

Tentunya hal ini juga bisa menjadi keuntungan saat menegosiasikan besaran gaji yang akan dikantongi.

5. Perpisahan

Tak perlu heboh mengundang satu kantor ke restoran mewah.

Anda bisa menyapa semua rekan satu per satu sambil berpamitan.

Anda juga bisa membawa bekal terakhir ke kantor, seperti donat atau pizza.

Baca juga: