Insinyur Afghanistan Membuat Mobil Sport dari Sisa Perang

rangka media – Seorang insinyur Afghanistan dan rekan-rekannya telah merancang mobil sport pertama negara itu menggunakan sisa-sisa yang ditinggalkan oleh pasukan AS dan NATO setelah mereka mundur dari negara itu.

Helm, demikian nama mobilnya, dirancang oleh ENTOP Auto Design Company bekerja sama dengan para insinyur dari Technical and Innovation Institute. Pejabat Taliban sendiri menamai mobil itu Mada 9.

Butuh lima tahun untuk membangun dengan anggaran awal $60.000, terutama dari investasi, kata Mohammad Reza Ahmadi, CEO ENTOP.

“Setelah penarikan pasukan asing. Banyak barang yang terbuang dan tidak dibutuhkan lagi. Besi dan busa yang digunakan dalam pembuatan desain ini semuanya dari bahan limbah. Jadi bisa saya katakan mobil ini dirancang menggunakan bahan sisa perang,” jelasnya.

Ahmadi menggunakan berbagai barang bekas, mulai dari sisa-sisa kendaraan taktis, genset, kulkas, hingga helikopter yang tertinggal pasca penarikan pasukan AS dan NATO pada 2021. Mada 9 ini dibekali mesin Toyota Corolla.

Meski efisiensi dan kecepatan mobil ini belum teruji, peluncurannya menarik perhatian lokal dan global.

Ahmadi berharap mobilnya bisa membanggakan Afganistan. “Kami orang Afghanistan ingin dikenang dengan cara yang baik oleh orang lain di seluruh dunia. Apa yang ditampilkan di media tentang kita bukanlah kebenaran yang sebenarnya. Kami ingin menunjukkan sisi nyata versi kami. Gambaran sebenarnya dari masyarakat kita akan memungkinkan dunia membuat keputusan berdasarkan informasi tentang kita,” katanya.

Pejabat Taliban mengakui pencapaian tersebut. Pada hari Minggu, Zabihullah Mujahid, juru bicara pemerintah Taliban, memposting video di Twitter tentang mobil yang membuat bentuk seperti donat di salju. Dia mengatakan mobil itu merupakan suatu kehormatan bagi negara, menurut The Telegraph.

Rektor Institut Teknis dan Inovasi, Ghulam Haidar Shahama, mengatakan kepada media lokal bahwa mesin Mada 9 “cukup bertenaga” untuk memungkinkan pengemudi menambah kecepatan dalam waktu singkat. Dia mengatakan para insinyurnya sedang mencoba mengembangkan mesin listrik di dalam mobil.

Ekonomi Afghanistan telah runtuh sejak Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus 2021. Menurut Institut Perdamaian AS, ekonomi negara itu telah menyusut 20 hingga 30 persen dalam setahun di bawah kendali Taliban.

Lebih dari satu juta warga Afghanistan meninggalkan negara itu antara Oktober 2021 dan Januari 2022, kata surat kabar The New York Times, mengutip para peneliti migrasi.

Pada Januari 2022, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres memperingatkan negara-negara maju tentang keadaan yang mengerikan di Afghanistan.

Ahmadi, sang desainer mobil, mengatakan kepada Tolo News bahwa Mada 9 telah mendapatkan penawaran namun tidak untuk dijual. Mada 9 akan dipamerkan di seluruh Afghanistan dan kemungkinan internasional, katanya.