KTT ASEAN Ke 35 Diselenggarakan Di Bangkok, Thailand, Pada Tanggal 1-4 November 2019. Konferensi Tahunan Ini Merupakan Bentuk Dari?

KTT ASEAN ke 35 diselenggarakan di Bangkok, Thailand, pada tanggal 1-4 November 2019. Konferensi tahunan ini merupakan bentuk dari?

  1. Kerja sama antarregional
  2. Kerja sama multilateral
  3. Kerja sama bilateral
  4. Kerja sama regional
  5. Kerja sama sub-regional

Jawaban yang benar adalah: D. Kerja sama regional.

Dilansir dari Ensiklopedia, ktt asean ke 35 diselenggarakan di bangkok, thailand, pada tanggal 1-4 november 2019. konferensi tahunan ini merupakan bentuk dari Kerja sama regional.

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. Kerja sama antarregional adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban B. Kerja sama multilateral adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

Menurut saya jawaban C. Kerja sama bilateral adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

Menurut saya jawaban D. Kerja sama regional adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Menurut saya jawaban E. Kerja sama sub-regional adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah D. Kerja sama regional.

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Lihat juga :  Indonesia Punya Banyak SDA di Sektor Migas dan Pertambangan, Ini Daftarnya Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) berkomitmen mengelola Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di Indonesia, untuk memberikan nilai tambah kepada perekonomian masyarakat. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, komitmen tersebut menjadi misi dalam memimpin Kementerian ESDM selama lima tahun mendatang.Kementerian ESDM memiliki misi bagaimana melaksanakan tugas kita untuk bisa memberikan nilai tambah terhadap sumber daya alam yang kita miliki. Inilah yang harus menjadi tujuan kita bersama, kata Arifin, dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, di Jakarta, Sabtu (4/1/2020).Menurut Arifin, melalui peningkatan nilai tambah Kementerian ESDM akan berkontribusi dalam peningkatan devisa negara sehingga mampu menopang laju pertumbuhan ekonomi. Devisa akan meningkat dan akan menunjang program-program pertumbuhan ekonomi. Kita bisa membangun infrastruktur dengan baik melalui modal itu sesuai arahan Presiden, ungkapnya. Arifin pun tak menampik kondisi selama ini dimana SDA lebih banyak dimanfaatkan sebatas komoditas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Padahal kondisi tersebut tak mampu berperan besar dalam melanjutkan transformasi pembangunan seperti yang diamanatkan Presiden Joko Widodo.Negara kita ini sangat banyak memiliki sumber daya alam, mineral dan energi. Saya tak bilang kaya. Semuanya belum terkelola dengan baik. Belum memberikan nilai tambah yang optimal bagi kita semua. Kita lebih memanfaatkan untuk PNBP, jelas Arifin. Saat ditunjuk oleh Presiden, Arifin mengaku pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi menjadi fokus utama. Saya ingin melakukan penyegaran-penyegaran di sektor ini, tutur Arifin. Manakah pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan isi teks di atas?