Berita Gencil – Melenturkan, juga dikenal sebagai “fronting” atau “stunting”, adalah tindakan memamerkan kekayaan, status sosial, atau kekuasaan dengan cara yang mencolok dan mengesankan orang lain. Istilah ini berasal dari kata “flex” yang berarti menunjukkan kemampuan atau keunggulan seseorang.
Melenturkan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk dan cara. Misalnya, seseorang dapat memamerkan mobil mewah, pakaian mahal, perhiasan, atau bahkan tiket pesawat kelas satu. Namun, ini tidak berarti bahwa melenturkan hanya terkait dengan kekayaan materi, seseorang juga dapat menampilkan kekuatan fisik, kemampuan atletik, keterampilan musik atau bahasa, atau keahlian akademis.
Banyak orang fleksibel untuk mendapatkan perhatian orang lain dan mendapatkan pengakuan. Ini bisa terjadi di media sosial, di mana seseorang dapat memposting foto atau video yang memamerkan kekayaan dan gaya hidup glamor mereka. Ada juga orang yang fleksibel dalam kehidupan sehari-hari, seperti memamerkan mobil mewahnya saat berkendara di jalan raya atau mengenakan pakaian mahal saat pergi ke acara publik.
Namun, meregangkan tubuh juga bisa menjadi salah satu bentuk perilaku yang merugikan orang lain. Seringkali, orang yang fleksibel sering terlihat sombong dan memandang rendah orang lain yang kurang beruntung dalam hidup. Selain itu, perbuatan pamer harta juga dapat menarik perhatian pelaku kejahatan dan meningkatkan resiko kejahatan terhadap pelaku.
Dalam konteks budaya populer, flexing sering menjadi tema dalam lagu-lagu rap dan hip-hop, dengan musisi sering memamerkan kekayaan mereka dalam liriknya.
Secara keseluruhan, meregangkan tubuh dapat dianggap sebagai tindakan yang kontroversial dan terkadang tidak pantas. Namun, bagi sebagian orang, meregangkan tubuh bisa menjadi cara untuk menunjukkan kemampuan dan kesuksesan mereka dalam hidup, terutama jika dilakukan dengan cara yang tidak merugikan orang lain.