Penyebab dan Dampak di Indonesia

Ayovacsindinkeskdi.id – Kamu tahu Apa itu Siklon Tropis? Siklon tropis sering dikatakan sebagai penyebab fenomena cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Indonesia. Untuk mengetahui pengertian siklon tropis, penyebab dan akibatnya, anda bisa menyimak penjelasan tentang siklon tropis di Ayovacsindinkeskdi.

Fenomena siklon ini berbeda dengan tornado yang tumbuh di darat. Siklon tropis adalah badai yang ada atau tumbuh di laut. Tumbuhnya siklon tropis merupakan hal yang harus diwaspadai bagi Indonesia yang merupakan negara maritim dengan batas wilayah yang dikelilingi oleh laut.

BMKG atau Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika akan mendeteksi fenomena siklon ini melalui TCWT atau Pusat Peringatan Siklon Tropis Jakarta. Fenomena siklon yang berpotensi meningkatkan peluang terjadinya hujan lebat, gelombang tinggi, dan angin kencang ini akan dideteksi oleh BMKG.

Setelah TCWT BMKG mendeteksi adanya fenomena angin puting beliung, biasanya BMKG akan memberikan berita peringatan dini bagi masyarakat di daerah yang kemungkinan akan terkena dampak siklon.

Lantas apa itu siklon tropis, penyebab dan dampak selanjutnya? Apa penjelasan untuk fenomena siklon ini? Simak penjelasannya di bawah ini.

Apa Sebenarnya Siklon Tropis Itu?

Fenomena siklon ini merupakan badai yang berkekuatan besar, tumbuh di perairan laut sekitar daerah subtropis dan tropis dengan suhu permukaan laut yang hangat.

Dilansir dari website BMKG, secara teknis pengertian siklon tropis adalah sistem tekanan rendah non frontal yang tumbuh di atas perairan hangat, dengan skala sinoptik.

Sistem ini memiliki tutupan awan konvektif, angin berkelanjutan maksimum dengan kecepatan 34 knot di separuh area yang mengelilingi pusatnya. Dan bertahan setidaknya selama enam jam. Kadang-kadang pusat siklon membentuk daerah tanpa awan dan memiliki kecepatan angin yang relatif rendah, yang disebut mata siklon.

Masa hidup fenomena siklon ini berkisar antara tiga hingga 18 hari. Karena energi fenomena siklon diperoleh dari lautan yang hangat, maka fenomena ini akan punah atau melemah ketika bergerak dan memasuki wilayah perairan dengan suhu dingin, atau memasuki daratan.

Siklon tropis memiliki ciri khas tersendiri bagi yang terbentuk di belahan bumi selatan dan utara. Fenomena siklon ini memiliki arah rotasi searah jarum jam di belahan bumi utara. Dan umumnya bergerak ke arah barat laut atau barat.

Sedangkan fenomena siklon memiliki arah putaran yang berlawanan arah jarum jam di belahan bumi selatan. Umumnya fenomena ini akan bergerak ke arah barat/barat daya.

Proses Terbentuknya Fenomena Siklon Tropis

Proses Terbentuknya Fenomena Siklon Tropis

Pembentukan siklon tropis ini mengikuti alur yang disebut siklus hidup uang, yang terbagi menjadi empat tahap. Berikut penjelasannya:

1. Tahap Pembentukan

Tahap awal ini ditandai dengan adanya gangguan atmosfer, jika diamati menggunakan citra satelit akan terlihat adanya daerah konvektif dengan awan Cumulonimbus. Pada tahap ini, pusar sirkulasi belum terbentuk, tetapi kadang-kadang serat perawan berbentuk spiral terlihat.

2. Tahap Belum Dewasa

Tahapan kedua ini terlihat dari kuatnya daerah konservatif yang terbentuk lebih teratur dengan adanya sabuk-sabuk perawan yang melingkar membentuk daerah yang relatif bulat. Pada tahap ini juga ditandai dengan penurunan tekanan udara di permukaan hingga kurang dari 1000 mb.

Dan kecepatan angin maksimum meningkat hingga mencapai angin kencang. Kecepatan angin maksimum 63 km/jam atau ≥ 34 knot. Mata siklon mulai terlihat ketika kecepatan angin maksimum terkonsentrasi di cincin yang mengelilingi pusat sirkulasi, yang terlihat jelas.

3. Tahap Dewasa

Fenomena ini cenderung stabil dengan tekanan udara yang berada di tengah. Angin di sekelilingnya juga tidak mengalami fluktuasi yang berarti. Kondisi mendung teratur dan lebih simetris seperti yang terlihat pada citra satelit. Sedangkan jenis fenomena siklon yang lebih kuat dapat dilihat secara jelas dengan mata siklon.

Biasanya, tahap matang berlangsung sekitar 24 jam sebelum melemah. Kecuali siklon berada di wilayah yang mendukung perkembangannya.

4. Tahap Pelemahan

Tahap melemahnya atau disebut tahap kepunahan, dimana fenomena ini akan menghilang. Dan itu bisa terjadi dengan cepat jika siklon melewati daerah yang tidak mendukung perkembangannya.

Melalui citra satelit dapat diamati bahwa area konvektif siklon semakin berkurang, sabuk perawan perlahan menghilang. Dari tahap awal hingga tahap Punan, fenomena siklon rata-rata memakan waktu tujuh hari. Meski ada variasi yang mencapai hingga 30 hari.

Penyebab Siklon Tropis

Penyebab Siklon Tropis

Menurut BMKG, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya siklon di suatu daerah. Berikut ini adalah penyebab siklon tropis:

  • Faktor utamanya adalah suhu permukaan laut, yakni suhu minimal 26,5 derajat Celcius, dengan kedalaman hingga 60 meter.
  • Penandaan wilayah konvektif kuat yang terjadi dengan terbentuknya awan Cumulonimbus yang menjulang tinggi, inilah penyebab petir, badai, dan angin.
  • Faktor lainnya adalah kondisi atmosfer yang lembab hingga ketinggian sekitar lima kilometer. Dan sebaliknya, atmosfir yang kering bukanlah penyebab terjadinya fenomena siklon.
  • Siklon tropis biasanya terjadi dari garis khatulistiwa yang jaraknya sekitar 500 meter. Pasalnya, fenomena ini jarang terjadi di daerah ekuator.
  • Adanya gangguan atmosfer berupa perubahan kondisi angin di dekat permukaan bumi yang tidak terlalu besar. Jika perubahan kondisi angin terlalu besar di dekat permukaan bumi, fenomena siklon ini tidak akan terbentuk dengan baik.

Dampak Siklon Tropis

Siklon tropis akan berdampak pada daerah yang dilaluinya maupun daerah sekitarnya, jika kekuatan dan ukurannya besar. Dampak dari fenomena ini dapat dirasakan langsung di daerah-daerah yang dilewati.

Dampaknya adalah gelombang badai atau gelombang badai yaitu kenaikan muka air laut seperti air pasang yang datang secara tiba-tiba, gelombang tinggi, angin kencang, dan hujan lebat.

Di Indonesia hal ini sangat sering terjadi. Ada fenomena langka tumbuhnya siklon tropis Kirrily di atas Laut Banda, Kepulauan Kai pada 27 April 2009. Fenomena ini menyebabkan gelombang badai dan hujan lebat di daerah yang terkena dampak siklon tropis Kirrily.

Dampak tidak langsung yang sering dirasakan adalah kondisi cuaca di Indonesia. Karena Indonesia bukanlah lintasan dari fenomena ini.

Demikian penjelasan mengenai Apa itu Siklon Tropis beserta penyebab dan akibatnya. Semoga mudah dipahami ya?

Baca juga: