Sindrom Orang Kaku – Definisi, Penyebab, dan Gejala

Artikel ini akan menjelaskan apa itu Stiff Person Syndrome. Stiff Person Syndrome ternyata merupakan penyakit yang saat ini sedang menyerang penyanyi legendaris Celine Dion.

Selain itu, Ayovacsindinkes.id juga akan membahas penyebab dan gejala Stiff Person Syndrome secara lengkap.

Nama penyakit ini ramai diperbincangkan, setelah Celine Dion diketahui membatalkan tur menyanyi Eropanya setelah didiagnosa mengidap penyakit langka Stiff Person Syndrome.

Kondisi Celine Dion itu langsung diumumkan penyanyi asal Kanada itu di akun Instagram pribadinya @celinedion pada Kamis (8/12/2022). Penyanyi legendaris berusia 54 tahun itu mengungkapkan dirinya mengalami kejang.

Celine Dion mengatakan, kejang yang dirasakannya sangat parah hingga membuatnya sulit untuk berjalan. Dan penyakit yang dideritanya ini, tidak memungkinkan dia untuk menggunakan pita suaranya untuk bernyanyi.

Penyakit langka yang diderita Celine Dion ini, membuatnya harus fokus beristirahat dan menjalani pengobatan agar bisa kembali bernyanyi di depan para penggemarnya di seluruh dunia.

Jadi apa itu Sindrom Orang Kaku? Berikut penjelasan dari ayovasindinkeskdi.id.

Definisi Sindrom Orang Kaku

Apa itu Sindrom Orang Kaku? Stiff Person Syndrome adalah penyakit pada sistem saraf (neurologis) yang ditandai dengan terjadinya kram, kejang otot, atau dapat terjadi pada keduanya.

Stiff Person Syndrome dikenal juga sebagai gangguan autoimun, penyakit ini menyerang sistem saraf pusat yaitu sumsum tulang belakang dan otak.

Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa penyakit ini merupakan efek dari gangguan autoimun. Dimana gangguan autoimun ini bisa terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang sel sehat tanpa sebab yang jelas.

Kebanyakan orang dengan kelainan ini menghasilkan antibodi terhadap asam glutamat dekarboksilase (GAD), enzim yang membantu mengontrol pergerakan otot.

Sehingga, penyakit ini sangat mengganggu aktivitas penderitanya.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, penderita Stiff Person Syndrome pertama-tama akan mengalami kekakuan otot pada bagian tubuh tertentu, kemudian berkembang pada bagian tubuh lainnya.

Penyakit langka yang juga dikenal sebagai sindrom orang kaku atau sindrom Moersh-Woltman ini menyebabkan penderitanya mengalami kejang otot yang menyakitkan.

Spasme otot yang terjadi dapat dipicu oleh kebisingan, sentuhan fisik ringan atau tekanan emosional dan terjadi secara acak.

Sindrom ini dapat menyebabkan perubahan postur tubuh. Yang lebih parah lagi, pada kasus sindrom ini juga bisa membatasi kemampuan penderitanya untuk bergerak atau berjalan.

Penyebab dan Faktor Risiko Stiff Person Syndrome

Berita Hingga saat ini, belum ada penelitian mengenai penyebab pasti penyakit langka ini.

Namun, peneliti mengungkapkan bahwa penyebab Stiff Person Syndrome adalah gangguan autoimun yang menyerang sel kekebalan tubuh yang sehat.

Stiff Person Syndrome adalah kelainan saraf yang langka, dan hanya menyerang satu dari sejuta orang. Dan wanita lebih mungkin mengalami penyakit langka ini, menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke.

Penyakit ini bisa terjadi pada semua usia. Namun, penyakit ini biasanya berkembang antara usia 30 hingga 60 tahun. Selain wanita, pengidap penyakit tertentu juga berisiko tinggi tertular Stiff Person Syndrome (SPS).

Ada faktor risiko yang mempengaruhi penyakit ini. Penyakit SPS lebih terlihat pada orang dengan jenis penyakit tertentu, antara lain:

– Pasien dengan gangguan autoimun, termasuk tiroiditis, diabetes, vitiligo, dan anemia pernisiosa.

– Penderita kanker, yaitu payudara, ginjal, tiroid, paru-paru, usus besar, dan limfoma Hodgkin.

Gejala Sindrom Orang Kaku

Penderita dapat merasakan gejala Stiff Person Syndrome dalam hitungan bulan hingga tahun untuk berkembang. Namun sindrom ini memiliki dua tanda khusus yaitu kaku dan kejang.

Dalam kebanyakan kasus, otot-otot di dada, perut, dan punggung adalah yang pertama kali menjadi kaku dan tampak membesar. Bagian tubuh tersebut akan mengalami kekakuan otot, rasa tidak nyaman, dan nyeri.

Awalnya rasa kaku datang dan pergi, namun setelahnya akan terasa terus menerus. Dan lama kelamaan kekakuan tersebut akan menyebar ke bagian tubuh lain seperti wajah dan lengan.

Saat otot terasa kaku, postur tubuh pasien akan berubah menjadi bungkuk.

Selain kaku, penderita juga akan mengalami kejang yang dapat berlangsung selama beberapa detik, menit hingga berjam-jam.

Terkadang bagian tubuh bisa keseleo, patah tulang atau jatuh tak terkendali akibat kejang. Kejang ini dapat dipicu oleh berbagai hal, yaitu sentuhan fisik ringan, lingkungan dingin, tekanan emosi, dan suara keras.

Dan kejang ini akan berkurang saat penderitanya tidur.

Dilansir dari Rare Disease, berikut gejala atau tanda sindrom kaku:

– Peradangan tiroid

– Kejang otot

– Deformitas pada tulang belakang

– Phobia pergi ke luar rumah

– Sakit punggung

– Tiba-tiba tersentak karena kontraksi otot atau mioklonus

Jika Anda menjumpai gejala tersebut pada orang terdekat, segera periksakan, jangan sampai terlambat. Nah itulah tadi penjelasan tentang sindrom orang kaku, semoga pembahasan ini bermanfaat.

Baca juga: